Buku Who Moved My Cheese?

https://www.estalinafebiola.com/who-moved-my-cheese/

Ada buku pengembangan diri yang dikemas dengan gaya Kisah 1001 malam loh, tapi tanpa bertele – tele.. Penasaran? Yuk silahkan kesini..

 

Semoga masih betah yah buat baca ulasan gue tentang buku..hehe. Kali ini gue mau ngomongin buku yang baru aja gue baca yaitu berjudul Who Moved My Cheese? Buku ini merupakan hasil karya Spencer Johnson. Pada sampul buku ini tertulis “Cara Jitu Menghadapi Lika-Liku Perubahan Dalam Kehidupan dan Pekerjaan”, sehingga udah bisa dipastikan ya kalo buku ini bisa dikategorikan sebagai buku pengembangan diri yang bertujuan agar kita mampu mencapai keberhasilan hidup.

 

Apa yang membuat gue memutuskan untuk membaca buku ini?

 

Sejujurnya sejak gue belum lulus kuliah, gue sudah tertarik untuk membaca buku Who Moved My Cheese? Hal pertama yang membuat gue tertarik adalah karena buku ini termasuk buku best seller. Keliatan dari pertama kali liat, yaitu tertulis di sampul bukunya. Hal lain yang juga menarik perhatian gue adalah karena pada sampul buku ini menjanjikan bagaimana cara beradaptasi terhadap perubahan. Tentu semua udah tahu kalo perubahan merupakan hal yang pasti dalam hidup ini meskipun terkadang ngga semua perubahan itu kita suka kan..hehe.

 

 

Apa yang gue rasakan setelah membaca buku ini?

 

Kalau kamu pengen buku yang bisa memotivasi kamu dalam beradaptasi terhadap perubahan hidup yang seringkali ngga mengenakkan, gue merekomendasikan buku Who Moved My Cheese?  buat kamu baca. Gue merekomendasikan buku ini karena buku ini mampu memberikan kamu pencerahan tanpa bertele-tele dalam menyampaikannya. Justru buku ini akan membuat kamu merasa terhibur dengan gaya penyampaiannya.

 

Pernah ngga kamu baca buku Kisah 1001 Malam yang terkenal itu? Kalau udah pernah baca dan kamu suka, selamat yah karena buku Who Moved My Cheese?  juga punya gaya penyampaian seperti itu. Di buku ini, sang penulis menggunakan tokoh Michael untuk menuturkan hikayat yang sarat moral kepada teman-temannya. Dengan kata lain, tokoh Michael ini menceritakan suatu hikayat tentang hewan – hewan dan kurcaci yang bisa berbicara seperti manusia kepada teman – temannya. Hewan dan kurcaci tersebut yaitu Sniff dan Scurry sebagai tikus serta Hem dan Haw sebagai kurcaci. Dan dari cerita hikayat inilah pesan moral tertentu bisa disampaikan.

 

Buku Sebuah Seni untuk Bersikap Bodo Amat

 

Tokoh-tokoh di dalam hikayat ini sebenarnya mewakili sifat-sifat yang dimiliki manusia saat dihadapkan oleh perubahan. Tokoh Sniff memiliki sifat mawas dalam mencium perubahan, Scurry memiliki sifat cekatan dalam bertindak, Haw memiliki sifat hanya mau beradaptasi terhadap perubahan jika sudah yakin perubahan tersebut baik untuknya, dan Hem memiliki sifat mengingkari penolakan karena takut perubahan tersebut memiliki dampak buruk untuknya. Dalam hikayat tersebut, kita akan melihat siapakah diantara mereka yang pada akhirnya dapat beradapatasi dengan perubahan yang ngga mengenakkan sehingga bisa meraih keberhasilan.

 

Sampai di paragraf ini, tentu udah bisa ketebak dong siapa yang bisa lolos dari jerat perubahan sampai akhirnya mampu mencapai keberhasilan?..hehe. Oia, tapi jangan underestimate dulu sama buku Who Moved My Cheese?  ya, karena gaya penuturan Spencer Johnson sebagai seorang penulis menurut gue bisa diacungi jempol karena bisa membuat kita terbawa dengan emosi yang dirasakan oleh Hem, Haw, Sniff, dan Scurry saat berjuang mendapatkan kembali keju mereka di dalam labirin yang suram. Pada akhirnya, kita akan merasa tergugah untuk mencontoh perilaku positif yang ada di dalam buku ini sehingga mampu mencontoh keberhasilan hidup yang ada di dalam hikayat ini.

 

Hal lain yang gue suka dari buku Who Moved My Cheese?  yaitu pada bagian akhir buku ini diceritakan bagaimana Michael dan teman-temannya mendiskusikan cerita Michael tersebut. Diskusi bergulir secara santai, dimana kemudian teman – teman Michael satu per satu juga pada akhirnya ‘curhat’ tentang permasalahan mereka masing – masing, yang mana curhat tersebut masih terkait untuk mendiskusikan cerita Michael tersebut. Pada akhirnya, terlihat bahwa teman-teman Michael sepakat bahwa perilaku Scurry dan Sniff adalah perilaku yang produktif. Untuk itu, mereka setuju untuk mengaplikasikannya baik untuk kehidupan profesional maupun kehidupan asmara mereka.

 

Akhir kata, menurut gue buku Who Moved My Cheese?  cocok buat dibaca mulai dari anak sekolah menengah atas sampai kalangan profesional karena gaya penyampaiannya sangat ringan seperti lagi baca dongeng sebelum tidur tapi dibalik cerita itu mengandung pesan moral yang sangat esensial 😊.

 

Nah, kalo buat kamu sendiri, buku ini rasanya gimana sih?

 

Instagram

Tagged : / / /

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!
Visit Us On TwitterVisit Us On FacebookVisit Us On YoutubeVisit Us On Instagram